Sebuah Kembara Jalanan

Hidup Ini Sebuah Pengembaraan.Pengembaraan Dari Satu Alam Ke Alam Yang Lain.Bahkan Mati Itu Juga Sebagai Sebuah Pengembaraan.Yakni Kembara Dari Alam Dunia Ke Alam Barzakh.

Rasullullah S.a.w Bersabda :

" Ada Apa Aku Dan Dunia Ini ! Tidalah Dunia Dan Aku Ini Melainkan Seperti Seorang Pengembara Yang Berlindung Dari Panas Di Bawah Sepohon Pokok,Kemudian Pergi Meninggalkannya "

{ Riwayat Al - Tirmizi , Dinilah Sahih Oleh Al Albani }

Bahlan Allah S.w.t Menyatakan Bahawa Tidak Ada Sesuatu Ciptaannya Itu Sia - Sia.Firman Allah S.w.t :

" Maka Adakah Patut Kamu Menyangka Bahawa Kami Hanya Menciptakan kamu ( Dari Tiada Kepada Ada ) Sahaja Dengan Tiada Sebarang Hikmat Pada Ciptaan Itu ? Dan kamu ( Menyangka Pula ) Tidak Akan Dikembalikan Kepada Kami ? Maka ( Dengan Demikian ) Maha Tinggilah Allah Yang Menguasai Seluruh Alam , Lagi Yang Tetap Benar , Tiada Tuhan Melainkan Dia , Tuhan yang Mempunyai Arasy' Yang Mulia "

( Surah Al Mu'minun , Ayat 115 - 116 )

Maka Setiap Apa Yang Ada Di Dunia Ini Perlu Dihargai,Disyukuri Dan Dinikmati Dengan cara Betul Sebgaimana Sepatutnya Mengikut Hukum Hakam Syariat.

Manakala Salah Satu Syarat Menjadi Seorang Berbudaya Ilmu ( Culture Literacy ),Harus Tahu Menghargai Alam Dan Seni Karya Agung Yang Dizahirkan Sama Ada Tersirat Dan Tersurat ( Professor Emeritus Datuk Abu Bakar Abd. Hamid : Feb 2012 ) .Oleh Itu , Kita Perlukan Penelitian , Ilmu Dan Fikiran Untuk Memahami Alam Di Dalam Kembara Kehidupan Ini.

Allah S.w.t Menyuruh Kita Mengembara  ; Menikmati Alam Dan Berfikir.Firman Allah S.w.t :

" Tidaklah Mereka Menjelajah Di Muka Bumi , Supaya Mereka Mempunyai Hak Yang Dapat Memikirkan Atau Telinga Dapat Digunakan Untuk Mendengar ? Kerana Sebenarnya Bukan Mata Yang Buta , Tetapi Yang Buta Ialah Hati Dalam Dada "

( Surah Al Hajj , Ayat 46 )

Bahkan Allah S.w.t Menyuruh Kita Mengembara, Sebagaimana Allah S.w.t Menyuruh Nabi Musa A.s Mengembara Hingga Membawanya Bertemu Dengan Nabi Khaidir A.s

Malah , Rasullullah S.a.w Sendiri Menggalakkan Umatnya Untuk Mengembara Di Muka Bumi Ini.Antara Isyarat Yang Nytaka Melalui Sabda Baginda :

" Tiga Doa Yang Sangat Mustajab,Doa Orang Yang Puasa,Doa Orang Yang Dizalimi Dan Doa Orang Yang Musafir "

{ Riwayat Ahmad , Bukhari , Abu Daud & Tirmizi }

Lihat,Betapa Tingginya Taraf Orang Yang Bermusafir Atau Mengembara Sehingga Doanya Antara Yang Paling Mustajab.

Setiap Kembara Jalanan Pastinya Akan Menempuh Ujian Dan Kesukaran.Maka Ingatlah Pesanan Allah S.w.t,Tidak Semua Keinginan Kita Itu Membawa Kebaikan Kepada Kita,Dan Bukanlah Ujian Itu Didatangkan Kepada Kita Kecuali Untuk Meningkatkan Darjat Kita Di Sisinya.

" ...... Dan Boleh Jadi Kamu Benci Kepada Sesuatu Padahal Ia Baik Bagi Kamu,Dan Boleh Jadi Kamu Suka Kepada Sesuatu Padahal Ia Buruk Bagi Kamu,Dan ( Ingatlah ) , Allah Jualah Yang Mengetahui
( Semuanya Itu  ) ,Sedang Kamu Tidak Mengetahuinya "

{ Surah Al Baqarah , Ayat 216 }

Lalu Dalam Kembara Hidup Ini,Kita Harus Sedar Dan Insaf Betapa Kerdilnya Diri Ini.Jika Dilihat Setiap Sesuatu Dari Cebisan Alam Ini,Maka Kita Tidak Akan Menjadi Orang Yang Kufur Nikmat.Malah Akan Menjadi Manusia Yang Bersyukur.

" Dan ( Ingatlah ) Ketika Tuhan Kamu Memberitahu : Demi Sesungguhnya ! Jika Kamu Bersyukur Nescaya Aku Akan Tambahi Nikmatku Kepada Kamu Dan Demi Sesungguhny,Jika Kamu Kufur Ingkar Sesungguhnya Azabku Amatlah Keras "

( Surah Ibrahim, Ayat 7 )

Justeru,Kembaralah Di Muka Bumi Allah S.w.t.Ambillah Manfaat Dan Iktibar Setiap mKali Kita Melangkah  Mengembara Atau Bermusafir.Bahkan Di Dalam Al Quran Banyak Sekali Allah S.w.t Menyebut " Tidakkah Kamu Melihat ....... " " Tidakkah Kamu Mengambil Pengajaran .............. " " Berjalanlah Kamu Di Muka Bumi ............. "

Justeru Kita Bermusafir.Terus Mengembara Lagi Dan Lagi.

Serangkap Puisi Dari Ungkapan Abu Firas Al 'Amri Yang Dikenali Dengan Majd Al 'Arab :

" Berpisahlah , Nescaya Kau Dapati Ganti Orang Yang Kau Tinggalkan.Mengembaralah Di Bumi,Nescaya Kamu Temui Petunjuk Dalam Perjalanan Itu.Singa Tidak Meninggalkan Hutannya,Tidak Akan Garang.Anak Panah Jika Tidak Meninggalkan Busarnya Tidak Akan Mengena Sasaran "

( Fawat Al Fawayat 3 / 87 , Beirut : Dar Al Sadir )